Halo semuanya 😀
Sekarang memang lagi model atau lagi populer 3 Dimensi, atau 3D. ada Televisi 3D, Film 3D, game 3D, dan lain-lain, tapi apakah Penginderaan Jauh juga ada 3 dimensi ? :bingung
Di Dalam Penginderaan Jauh dari jaman dulu sudah dikenal kenampakan “mendekati” 3 Dimensi, dengan memanfaatkan paralaks, atau beda liat antara mata kanan dan kiri, yang dimanfaatkan untuk membentuk kesan ketinggian pada foto udara yang bertampalan dengan menggunakan peralatan stereoskop
Kemudian, Disusul dengan stereoskopis berbasis software, penulis berkesempatan menggunakan software ERDAS yang mempunyai plugin Stereoskopis, dengan menginputkan 2 citra yang mempunyai daerah tampalan, kita bisa merekonstruksi kenampakan layaknya 3 dimensi di layar monitor
Kemudian dengan lebih majunya teknologi, digunakan pula satelit dengan sensor yang mampu merekam dimensi ketinggian, sehingga hadirlah beragam produk citra dengan kemampuan 3 dimensi di dalamnya tanpa melalu i proses khusus sebelumnya, sebagai contoh adalah SRTM dan ASTER DEM.
Data tersebut dapat diperoleh dengan gratis, sebagai contoh SRTM dan ASTER DEM atau juga untuk data yang detail bisa membeli, sebagai contoh untuk data citra ALOS DEM.
Dalam bidang penginderaan jauh, data DEm inilah yang dapat disebut data 3 Dimensi, dengan pemanfaatan pada analisa terrain, pemodelan yang melibatkan ketinggian seperti pada aliran, visualisasi 3D, rektifikasi citra, serta analisis SIG yang melibatkan ketinggian sebagai salah satu parameternya.
Dalam perkembangannya, untuk mendapatkan data ketinggian dengan skala yang sangat detail, digunakan juga survey lapangan. Dengan menggunakan alat survey yang menggunakan GPS beresolusi tinggi dipadukan dengan sensor aktif seperti radar atau laser dapat dimungkinkan menyadap kenampakan relief dari muka bumi secara detail.
Dengan peralatan survey lapangan dengan fasilitas scanning 3D, akan didapatkan data 3D yang detail dengan ketelitian sampai dengan sub-centimeter, luar biasa :matabelo