Banjir di Rua Ternate, Fenomena Geologi yang Terulang

Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #10135
    Banata
    Keymaster

      Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara, Abdul Kadir Dedi Arif, mengungkapkan secara geologi, daerah Rua di Kota Ternate termasuk dalam fasies Gunung Gamalama Tua.

      Lokasi ini, menurut Abdul, pernah menerima material vulkanik dari letusan Gunung Gamalama pada masa lalu yang kini menjadi penyebab banjir bandang.

      “Pada masa lalu, daerah ini telah menjadi salah satu lokasi yang terdampak material vulkanik hasil letusan Gunung Api, (Gamalama Tua),” ujar Dedi.

      Ia menambahkan bahwa banjir bandang yang terjadi hari ini disebabkan oleh material sedimen vulkanik lama yang tererosi turun dari hulu, memicu terjadinya banjir.

      Dedi juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan lanskap atau pemanfaatan lahan secara masif yang menyebabkan bencana ini.

      “Fenomena ini murni bersifat geologi di mana curah hujan yang tinggi menyebabkan material vulkanik di hulu yang tidak lagi mampu menahan beban, akhirnya turun melalui anak sungai dengan diameter lebih kecil hingga menyebabkan banjir,” jelasnya.

      Tim Respon Cepat IAGI Maluku Utara kini tengah melakukan pemetaan berbasis data geologi di lapangan.

      “Kami akan memberikan masukan berdasarkan analisis ilmiah dan akademik kepada pemerintah daerah agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat ke depannya,” ujar Dedi, mengakhiri.

      Sebanyak 10 Unit rumah tercatat mengalami Rusak Berat akibat banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara pada Minggu (25/8/2024) dini hari.

      Hal tersebut berdasarakan laporan yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

      Namun, pendataan kerusakan dan korban serta warga terdampak masih terus dilakukan oleh instansi terkait.

      Banjir bandang Kelurahan Rua ini dipicu tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kota Ternate sejak Sabtu (24/8/2024) kemarin.

      Hingga saat ini, upaya penanganan di lokasi bencana terus dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Ternate bersama tim gabungan lainnya, yakni TNI/Polri dan Tim SAR.

      Berdasarkan pengamatan, area evakuasi banjir bandang terbilang cukup parah dan ekstrem karena tertimbun lumpur setinggi lutut orang dewasa.

      Evakuasi korban banjir menggunakan tali hingga enam unit alat berat ekskavator untuk mengangkat reruntuhan material dan lumpur. (*)

    Viewing 1 post (of 1 total)
    • You must be logged in to reply to this topic.