
Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus bertambah. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, jumlah korban meninggal dunia kini mencapai tiga orang, sementara lima lainnya masih dinyatakan hilang. Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengungkapkan bahwa awalnya hanya satu korban jiwa yang ditemukan.
Namun, pada Jumat (7/3/2025), tim gabungan menemukan dua korban lainnya, yang diketahui merupakan ibu dan anak dari Kecamatan Pelabuhanratu.
Selain korban jiwa, jumlah warga terdampak juga meningkat. Semula, bencana ini berdampak pada 116 kepala keluarga (KK) dengan total 204 jiwa, tetapi kini jumlahnya naik menjadi 156 KK atau 287 jiwa. Warga yang mengungsi pun bertambah drastis, dari 31 KK (159 jiwa) menjadi 157 KK (328 jiwa).
Kerusakan Infrastruktur dan Dampak Lingkungan Banjir dan tanah longsor ini juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan lingkungan di Kabupaten Sukabumi. Data sementara mencatat: 11 rumah mengalami kerusakan ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, 155 rumah terendam banjir, 30 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak, 30 hektare sawah dan lahan rusak akibat bencana ini. Salah satu titik yang terdampak parah adalah Jembatan Cidadap yang menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji di Kecamatan Simpenan. Jembatan ini amblas akibat terjangan banjir bandang pada Kamis malam, mengakibatkan satu orang meninggal dunia di lokasi tersebut.