Laporan terbaru dari pengamat gunung api Emanuel Rofinus Bere, A.Md.Kom., mengabarkan terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada hari Jumat, 8 November 2024, pukul 13:55 WITA. Erupsi ini menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 4.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang terlihat berwarna kelabu pekat tampak bergerak ke arah barat daya, barat, dan barat laut, dengan intensitas tebal. Hingga laporan ini dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.
Rekomendasi dan Imbauan Badan Geologi untuk Masyarakat
Berdasarkan pengamatan lapangan, Badan Geologi dan tim pengamat memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti sejumlah imbauan penting:
- Larangan Aktivitas di Radius Bahaya: Warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi. Untuk arah sektoral barat daya hingga barat laut, radius pembatasan ditingkatkan hingga 8 km.
-
Pentingnya Mengikuti Informasi Resmi: Masyarakat diminta tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah daerah, dan mengabaikan isu-isu tidak jelas yang mungkin beredar.
-
Kewaspadaan Terhadap Banjir Lahar: Badan Geologi mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama saat hujan deras.
-
Perlindungan dari Bahaya Abu Vulkanik: Untuk mengurangi dampak abu vulkanik pada kesehatan, warga yang terdampak hujan abu diimbau mengenakan masker atau penutup hidung-mulut.
-
Koordinasi dengan Instansi Terkait: Pemerintah Daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, serta Badan Geologi di Bandung untuk memastikan informasi dan langkah penanganan terkini.
-
Sumber Informasi Terpercaya: Badan Geologi juga menjalin komunikasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak Penanggulangan Bencana setempat. Masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Badan Geologi di Bandung melalui nomor telepon 022-7272606.
Melalui rekomendasi ini, tim pengamat dan pihak terkait berharap masyarakat dapat menjaga keamanan diri dan tetap mematuhi instruksi yang diberikan demi mengurangi risiko dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Radius zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) diperluas menjadi 9 kilometer pada sektor barat daya-barat laut dan 7 kilometer dari puncak kawah oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, Sabtu, 9 November 2024 pagi.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, keputusan ini diambil setelah terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan pada periode 7-9 November 2024. Radius zona bahaya bermakna tidak ada yang boleh beraktivitas di dalam zona dengan radius yang ditentukan tersebut kecuali petugas gabungan karena berisiko tinggi terdampak langsung erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Petugas pos pemantau gunung api Badan Geologi menjelaskan secara rinci selama periode 7-8 November 2024, terekam 20 kali gempa letusan/erupsi, 19 kali gempa embusan, 23 kali tremor harmonik, tiga kali gempa vulkanik dangkal (VB), 11 kali gempa vulkanik dalam (VA), dan tremor menerus dengan amplitudo berkisar 1,4-17,7 mm.
“Terekam gempa yang berasosiasi dengan aktivitas tektonik, yaitu empat kali gempa tektonik lokal,” kata dia. Pengamatan visual yang dilakukan petugas pos pengamatan gunung api Badan Geologi di Flores Timur mendapati asap kawah utama berwarna putih hingga cokelat tebal dengan ketinggian mencapai 8 kilometer dari puncak.
Erupsi besar terjadi beberapa kali, termasuk pada 7 dan 9 November, dengan ketinggian kolom abu mencapai 9 kilometer dari puncak atau 10 kilometer dari atas laut dan awan panas yang meluncur sejauh 2-3 kilometer meter ke arah barat laut.
Data kegempaan Gunung Lewotobi Laki-Laki mencatat 20 kali gempa erupsi, 19 kali embusan, serta puluhan tremor harmonik dan vulkanik yang mengindikasikan peningkatan aktivitas magma. Ia mengatakan kegempaan selama 9 November 2024 hingga pukul 06.00 Wita, terekam satu kali gempa letusan atau erupsi, satu kali gempa embusan, satu kali gempa tektonik jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo berkisar 1,4-7,4 mm
Wafid menyebutkan bahwa meski aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat dan radius zona bahaya diperluas, tetapi analisis vulkanologi sampai sejauh ini menunjukkan kondisi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.